Selasa, 01 Desember 2009

fell in love without you

"Last nite i fell in love without you.."

sepenggal lirik lagu dari motion city soundtrack ini membuatku tersadar..
aku jatuh cinta pada orang yang tidak ada bagiku..
no! bukan berarti aku jatuh cinta pada orang khayalan..
-nya itu nyata. nyata dalam lamunanku.
-nya itu ada. ada dalam anganku.

aku tak bisa bersamanya. terlalu besar jendela yang membatasi kami. terlalu kokoh benteng yang ada diantara kami.

orang boleh bilang, kekuatan yang paling kuat itu adalah CINTA..
tapi tidak bagiku.. dan mungkin baginya..
CINTA diantara kami ada. aku dapat merasakan tiap getarannya. aku rasa -nya pun merasakan.

malam ini,,, hujan rintik diluar sana..
tamparan airnya bagaikan lagu lembut yang mengalun syahdu di telingaku..
malam ini,,, hujan rintik jatuh dari mata.. mataku.
aliran airnya hangat, membantu menghangatkan hatiku yang membeku..
aku rindu..

Kuingat pertemuan terakhir dengannya, 6 bulan yang lalu :
-nya berkata, "sekali lagi aku minta maaf padamu.. aku terkesan jahat padamu.. aku datang dan pergi semauku, tapi kau perlu tahu, kau selalu menempati ruang kecil di hatiku.. aku tak meminta hal yang sama darimu.. aku tulus.."
aku membalasnya, "aku pun melakukan kejahatan yang sama.. don't you put the blame on you.. tak perlu kau beri tahu, aku pun sudah tahu.." aku memandang lurus ke matanya dan tersenyum selebar mungkin, membuat pipiku naik dan menahan air mata yang sudah menggenang.
"jangan menangis. itu hanya membuat perasaan bersalahku semakin besar. perlu kamu ingat, meskipun fisikku tak ada di dekatmu, tapi aku selalu ada untukmu, entah bagaimana caranya." -nya memegang kedua pipiku, meremasnya lembut, melepaskannya dan mudur beberapa langkah dariku.
"Hei,, i'm gonna miss you so much.. so, would you let my camera takes a picture of you?" suaranya berubah menjadi ceria dan ia tersenyum lebar. aku tahu, ia ingin membuat perpisahan ini indah. oh my, dimanakah perpisahan itu menjadi indah?
Aku hanya tersenyum memandang ke arah kamera, aku tak ingin melakukan hal lainnya. -nya pun hanya ingin mengambil gambar wajahku, aku tahu itu.
Setelah puas mengabadikan wajahku, -nya datang menghampiriku. Meraih rambutku dan mengusapnya lembut. Ia menyibakkan rambutku lalu mendekatkan bibirnya ke telingaku, ia berbisik lirih,
'Puis-je vous avoir?' (can I have you?)
mulutku terkunci rapat, aku tak dapat berkata-kata sedikitpun.
-nya menyapukan bibirnya sekilas ke telingaku sebelum memelukku.
erat. sangat erat. aku sampai tak bisa bernafas. oh, ternyata rasa ini yang membutku tak bisa bernafas. rasa takut. takut berpisah dengannya.


malam ini aku merasa rindu. nyeri hatiku. seperti ada sebilah pisau yang menggoreskan luka.
aku menatap sebuah foto. fotoku. fotoku saat sedang membaca buku di sebuah coffee shop tempat aku biasa bertemu dengannya. foto yang diambil olehnya dan dicetak sebesar jendela kamarku, hadiah ulangtahunku. foto itu seolah layar, layar yang akan memunculkan episode demi episode yang pernah aku jalankan bersamanya. aku jatuh cinta. entah akan sampai kapan aku merasakan ini. tak ragu lagi aku katakan bahwa aku jatuh cinta.
aku membuka jendela kamarku, menatap aliran rintik hujan, mencondongkan wajahku agar terkena aliran hujan tersebut, lalu berbisik pelan, 'un jour tu veux, mon chéri' (someday you will, darling).. berharap -nya dapat mendengar suaraku..



## Last night I fell in love without you.
I waved goodbye to that heart of mine beating solo on your lawn.

Every aching wound will cauterize and bruise,
In memory of what we used to call "in love."
And only time will tell if violins will swell,
In memory of what we used to call, "in love."
We used to call it: "love."

Last night I fell in love without you.
The Coup De Grace that set me off would have made for decent fiction.

Every aching wound will cauterize and bruise,
In memory of what we used to call "in love."
And only time will tell if violins will swell,
In memory of what we used to call, "in love."
We used to call it:

Last night I fell in love without you.
The stars at night aren't as big and bright as you make them out to be.

And every aching wound will cauterize and bruise,
In memory of what we used to call "in love."
And only time will tell if violins will swell,
In memory of what we used to call "in love." ##